Sosok penting ahok dibalik Asian games 2018



TERIMA KASIH
HARI ini perhelatan Asian Games selesai sudah. Tapi kita jangan lupa pada peran Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu masih menjabat wakil gubernur DKI. Kita layak berterima kasih pada "orang hebat" satu ini. Karena,

Pertama, dia yg nekad menerima tawaran AG diadakan di Jakarta (dan Palembang), setelah Vietnam mundur sebagai tuan rumah krn krisis ekonomi. Dia bertekad di sinilah saatnya kita mengenalkan Jakarta ke penjuru dunia. Untuk itu dia siap membenahi Jakarta sebaik mungkin dgn cara menggandeng pihak swasta utk membangun infrastruktur, bukan mengandalkan APBD. Salah satu hasil karya gemilangnya Simpang Susun Semanggi.
Kedua, dia yg dipercaya mewakili Indonesia pada saat serah terima bendera tuan rumah AG XVII di Incheon, Korea Selatan. Simbol tersebut diserahkan dari perwakilan Korea Selatan kepada Presiden Dewan Olimpiade Asia Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, yang kemudian menyerahkan kembali simbol-simbol itu kepada perwakilan Indonesia disaksikan Gubernur Palembang dan Ketua KONI Rita Subowo.
Ketiga, dia pernah bilang ke Jokowi bahwa dia ingin Asian Games 2018 di Jakarta harus lebih wah dibandingkan di Guanzhou 2010 dan Incheon 2014. Belajar dari kesuksesan Cina menyelenggarakan pesta olahraga Asian Games maupun Olimpiade dengan kemajuan teknologi, Ahok berharap Asian Games 2018 bisa benar-benar memuaskan.
Keempat, dia yang ngotot minta ke KONI untuk mengurus atlet dgn serius dan baik, supaya Indonesia bisa masuk peringkat satu digit. Jangan dua digit (2014 Indonesia cuma nangkring di peringkat 17). Minimal peringkat 7 atau 9 bolehlah. Begitu tekad Basuki waktu itu yg kemudian digaungkan kembali oleh Jokowi.
Kelima, dia yang berani menerima tawaran Tiongkok dan Australia utk menyaring, dan melatih atlet2 Indonesia yg berkualitas serta berpengalaman di kejuaraan, dilatih selama tiga tahun di sana atau mereka ke sini supaya siap berlaga di AG XVIII Jakarta Palembang. Tentu saja dengan insentif hadiah yg layak.
Dan ekspektasi orang baik yg dulu serasa muluk itu tercapai dan bahkan melampaui target. Indonesia memperoleh 31 medali emas dan bertahan di peringkat ke-4. Gak masalah walau akhirnya dia hanya bisa menyaksikan dr kejauhan kemegahan dan kemeriahan pesta olahraga seAsia itu.
Tapi lewat sahabat dekatnya, Basuki pastilah bersyukur dan yakin Pak Jokowi gak pernah melupakan cita2 dan tekad mulia mereka bersama.
Ingat pesan orang bijak. Kamu boleh benci setengah mati pada seseorang yg pernah kamu kenal, tp jangan pernah melupakan seujung kuku pun kebaikan yg pernah dilakukannya padamu.
Terima kasih Pak Basuki Tjahaja Purnama. Salam Indonesia, energy of Asia.
Ramadhan Syukur
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama