6. Sejarah Singkat dan Taksonomi Worms
Sejarah Worms mulai
ada dan dikenal sejak awal internet mulai dipublikasikan. Dimana saat itu para
ahli berusaha mengumpulkan informasi dari seluruh jaringan internet yang belum
memiliki semacam mesin pencari (search
engine). Untuk mengenal sejarah awal keberadaan worms ini, secara umum dapat dilihat
pada gambar kronologis kemunculan worms
di bawah ini,
Dari
gambar tersebut, secara singkat dapat diketahui bahwa sejak awal penciptaan worms di Palo Alto Research Center (PARC) oleh Robert T.
Morris, berdasarkan lingkungan sistem operasinya worms berkembang dua kategori yaitu, worms yang berjalan dengan target sistem operasi UNIX dan Worms yang pada sistem operasi
Microsoft Windows. Worms pada sistem UNIX dan variannya
terdiri dari ADMW0rm, ADM Millenium, Ramen, li0n, Cheese, sadmind/IIS, dan
Adore. 7 Sedangkan worms yang berjalan pada sistem Microsoft Windows terdiri dari
Code Red 1, Code Red 2, Code Red II, Nimda, SQL Snake dan Sapphire.
Beberapa catatan yang dari kronologis worms tersebut adalah tentang,
1. Morris worms
2. Ramen Worms
Merupakan worms pertama
yang berhasil menyebar pada lingkungan Linux. Ia pertama kali di
identifikasikan menyerang Red Hat versi 6.1, 6.2, 6.3 dan 7.0., worms ini menyebar dengan bantuan shell scripts exploits dan scanner yang telah dikompilasi (packed) menjadi file binary. Setelah berhasil
menginfeksi dan menjalankan aksinya (payload),
ia kemudian mencari host lain
secara acak pada jaringan kelas B.
3. Sadmind/IIS
4. Melissa
5. Code Red (Code
Red 1)
Begitu worms ini
beraksi, ia langsung menjadi sebuah standar worms lain dalam melakukan infeksi. Teknik yang digunakan adalah
melakukan exploits pada lubang
keamanan sistem yang baru diumumkan oleh vendornya. Waktu yang dibutuhkan worms ini dalam usaha untuk
mengeksploitasi lubang keamanan suatu sistem, melebihi kecepatan vendor dalam
menyediakan patch untuk
kelemahan sistem tersebut.
6. Code Red II
7. Nimda
Meskipun diidentifkasikan dibuat bukan oleh
pembuat Code Red, worms ini
kemungkinan memiliki tujuan untuk melanjutkan hasil serangan dari Code Red II.
Dengan menggunakan teknik yang sama dengan Code Red II, worms ini berbeda dalam proses scanning alamat IP pada jaringan. Dengan teknik tersebut worms ini menyebakan aktivitas
besar-besaran yang menguras sumber daya dalam jaringan.