CERPEN *"I WANT YOU DIE"*

__*"I WANT YOU DIE"*____
alfredpandie@yahoo.com
Senja kini berganti malam.

semilir angin berhembus menerpa tubuhku,
Aku melilitkan jaket di tubuhku.
dari sini lantai dua , kota jakarta terlihat lebih indah,bila di malam hari setelah hujan lebat seperti saat ini.
pemandangan macet,dan penjual kaki tiga, (_kaki lima maksudnya_) bukan hal yang baru di kota jakarta yang notabane adalah kota sibuk,
Hujan masih meninggalkan rintiknya
Dibawah sebuah pohon,seorang wanita dan pria sedang bertengkar.wanita berdiri di deburan rintik hujan,sementara seorang lagi dgn payung,mungkin itu sang pria.
Aku menutup jendela dan merebahkan diriku di kasur,
Detak jam berbunyi seiring denyut nadiku. Beberapa menit kemudian,suara bunyi ambulance dari arah jalan membuyarkan lamunanku.
Aku berlari turun dan melihat apa yang terjadi.di tngah kerumunan orang banyak itu.
di tengah kerumunan seorang pria menangis histeris dan memangil sebuah nama, di depannya sesosok mayat yang sedang di tutupi daun dan koran dan juga lalat berterbangan di terpa cahaya lampu,darahnya mengalir menyusuri jalan menurun ,"Jesika jangn tinggalkan aku,dan seterusnya sambil mencengkram erat sebuah helm yang telah remuk "..aku tak tau lagi apa yang di ucapkannya,karna suara di sekitarku yang bising,sesosok wajah wanita dengan tengkorak wajah yang remuk dan matanya keluar menempel di aspal,bercampur dengan darah,tubuhnya di angkat petugas ke dalam mobil ambulace,
rasanya aku mual dan ingin muntah melihat otak yang berjatuhan dengan darah sang mayat
Untuk beberapa saat tempat itu di kerumuni warga yang penasaran dan berlalu satu_persatu seiring dibawah perginya sang mayat.meninggalkan bekas darah kental yang hampir mengering banyak sekali.
"maaf pak apa yang terjadi?"kataku pada seorang kakek tua yang mengenakan tongkat,dengan jenggot dan kumis menutupi wajahnya,
Sang kakek seakan tak melihatku atau memang ia tuli.ia berlalu di gelap malam meninggalkan seribu pertanyaan di benak ku.
"ada apa kak?"kata adikku Neny saatku membuka pintu.
"mank kamu tidak tahu di luar sana tadi ada kecelakaan maut"kataku menunjuk arah jalan menurun itu.
"apa kamu serius"kata adik ku berpikir keras sambil menggaruk kepalanya yang penuh kecoa.
Aku masuk rumah.kedua orang tuaku sedang duduk di dekat tv sambil brcanda gurau.dan melihatku penuh keheranan karna baju ku yang basah kuyup.
mereka kembali melanjutkan aktivitas nontonnya.tanpa berkata sepatah katapun
aku naik ke atas penuh tanda tanya.
Air mancur mengucur tubuhku.
aku bernyanyi pelan,
bebrapa menit kemudian lampu kamar mandi mulai kelap kelip sendiri,seperti seorang berlari cepat di atas plafon tempatku berdiri.suara detak jantungku bergerilya menyusutkan otak ku.
rasanya ada beberapa sentuhan di leher,di kaki,dan tiupan angin merambat di dekat kupingku terasa sekali.
Sebuah tangan menjambak rambutku dan aku terjatuh menghantam dinding wc
di ikuti pintu kamar mandi yang terbuka keras
"kaka apa yang terjadi,kaka knapa !!!"kata Neni adik ku.
"To...loooong aku ??"di ikuti cahaya yang mulai hilang dari mataku
Aku terbangun dengan selang menjalar di hidung,tangan dan sebuah infus tergantung di sampingku.
"tenanglah,atau lukamu makin parah,vonis dokter tubuh anda bai-baik saja,namun kondisi anda tidak bisa di jelaskan "kata seorang berbaju putih dengan stetoskop di leher dan berlalu sambil menutup pintu.
Sebuah bunyi lagu dari hapeku di atas meja berdering, bberapa saat adik,mama dan papaku masuk.
adik ku mengangkat tlp.
"maaf ini ada telp dari Jesika,katanya temanmu,"kata adik ku Neny sambil menempelkan hape di kupingku.
"hihi...hiii....hiii...hii... I want you die darling"bunyi suara itu membuatku kaget dan berteriak,membuat adik ku ikut kaget dan menjatuhkan hape dari tangannya.
orang tuaku memanggil suster dan mereka menyuntikan sesuatu ke dalam tubuhku,membuatku tak dapt berpikir bebas,pikiranku terkunci.
Ku merasa melayang dan damai sejenak.
"kamu akhirnya sudah sadar anak ku,apa yang terjadi"mamaku dan papa terlihat kwatir sambil tangan mereka berpegangan.
"Ibu kenapa mulutmu berdarah??"
"Apa maksudmu ,mulut ibumu tidak berdarah qo"kata ayah meyakinkanku
Sambil kepalanya menggeleng tak paham
Apa mataku salah liat,aku tak dapt bergerak untuk mengucek mataku,
cahaya lampu menyilaukan.ayahku keluar katanya izin beli makanan ringan.tinggalah aku dan mamaku yang bernyanyi di tengah tebaran lampu yang mulai redup dan mati.
nyanyian aneh itu,seperti menghipnotisku dan membungkam mulutku untuk berteriak histeris.
Cengkraman tangan dari kaki ku, dengan cepat terasa naik menjalar ke tubuhku.
aku masih dapt melihat dengan jelas,mamaku memegang pisau tajam dan berdiri. Siap menikamku "i want you die"katanya sambil menusukan pisau tajam itu tepat di hatiku berkali_kali,
"Aaaahhhhccccckkk"teriak ku .
"pak cepat kemari,tubuhnya berdarah"terdengar suara suster memanggil orang tuaku.
Aku dapt mendengar tangisan dan cengkraman tangan mereka di tanganku.berkali_kali namaku disebut.
Sebuah jarum terasa menusuk tangan kananku,dan terakhir yang ku ingat adalah tangisan mamaku keras sekali.
Aku terbangun,sebuah ruangan dengan cahaya lampu di atasnya.mamaku sedang tertidur memegang tanganku.sementara ayah dan Neny adik ku sedang duduk kelelahan di kursi yang berjejer di pojok.
Selang yang merayap di tubuhku telah di lepas.tubuhku terasa lebih baik,
aku mengambil roti di atas meja,dengan segelas susu ,
"oh ,apa ini"kata ku dalam hati.
sebuah foto wanita yang tak asing bagiku,aku meraih dan memperhatikqn seksama.pikiranku langsung melayqng jauh secepat cahaya.
Memutar kembali sosok wanita ini dalam pikiranku.
Di dekat rumah,ketika sore saat akan hujan,wanita ini bertengkar dengan pacarnya di bawah pohon.
Ia juga yang berada kecelakaan ,dan terakhir tubuhnya di gotong pergi dengan ambulance,jangan_jangan mayatnya berada di tempat ini dan.....
"Bukankah ini Jesika,siapa dia !!!"kataku saat cahaya di otak ku berhenti mengingat.
Aku turun perlahan dan berjalan memegang kaki ku menyusuri lorong rumah sakit.
Sebuah tempat ruang mayat.
aku membuka pintu dan masuk perlahan mencari dan membuka satu-satu mayat yang terbungkus kain putih.
Sampai pada mayat ke -7.
aku menemukan mayat yang ku maksud, meski telah hancur seluruh wajahnya dan matanya satu hilang,tinggal satu mata yang menempel hampir terjatuh,wajahnya mirip sekali dengan orang dalam foto di tanganku,
Aku memperhatikan berkali-kali tak percaya,
suara derap kaki perlahan namun cepat telah berada di belakangku,
sesosok manusia bertopeng halowen, dengan pisau di tangan, berjalan berlahan dan mendekatiku.
Aku menutup mulut tak percaya,di sekelilingku terasa dingin merasuk,di ikuti bau tak sedap menyelimuti,aku ingin lari,namun cengkraman mayat Jesika memegang kuat tanganku dengan cepat,
"Tooooo...loooong a...aa.aaaku"kata mayat Jesika sambil meremas tanganku kuat,aku berontak melepaskan tangannya.cepat,kalau tidak mungkin aku akan mati oleh pisau yang berayun di belakangku. "hampir saja !!"
"KAKA APA YANG TERJADI !!"
Adik ku membuka pintu dan berteriak
tepat di belakang manusia bertopeng mengalihkan pandanganku dan sosok bertopeng di depanku,
"adikku berhasil membuka topengnya.
"CEPAT PERGI NENY !!,OH T.I...DAA..AAAK" 
teriak ku sia_sia.
Pisau telah mendarat di ubun-ubun kepala Neny,darah mengalir turun,
Menghempaskan Neny di lantai dengan darah mengucur.mungkin manusia bertopeng kesal karna topengnya di buka.
Ia mncabut topengnya dan wajahnya terlihat jelas di terpa cahaya.
"AYAH !!!"teriak ku menutup mulut.
"KENAPA KAU TAK MATI ANAK HARAM !!!,"katanya dengan nada bergetar.
"Apa maksudnya dengan semua ini,ke..na..pa??"kataku tak percaya.
"suatu hari,aku bertemu dengan wanita jalang yang telah selingkuh dan melahirkan kalian,kami bertengkar hebat ketika dia mengatakan itu adalah hasil dari hubungan kami,namun hatiku teriris saat melihat hasil DNA, liatlah dia sekarang telah pergi,terbaring di ranjang itu,dia adalah Ibumu Jesika"Aku telah memberimu obat ,namun entah kenapa kau tak mati,dan dalam tidurmu menyebut nama Jesika,
Cahaya dengan cepat memutar otak ku.
wanita dalam ingatanku di bawah pohon adalah ketika terjadinya tabrakan dan pertengkaran.
Dan aku di beri obat,agar aku mati perlahan-lahan ,namun itu membuatku berhalusinasi tentang Jesika,Ibu yang tak pernah sekali pun ku temui.
Aku terdiam,mamaku Jesika adalah wanita nakal.dan .....
Pikiranku cepat kembali dalam kilatan cahaya,
sebuah pisau telah menghunus di perutku, aku mencoba bangkit dan melawan namun darah yang terjatuh,membuat pandanganku hilang,samar_samar ku lihat,
Jesika,Ibuku bangkit dan berjalan lunglai,mendekat dan merayap di tubuh manusia laknat itu dan menancapkan giginya ke dalam lehernya.
Ia terjatuh dengan darah menyembur di lantai, wanita itu datang dan memegang pipiku
"SUDAH SELESAI,SAYA MINTA MAAF UNTUK SEMUA KESALAHAN INI"kata wanita itu dan mataku tertutup.
Suara burung bernyanyi di jendela.
Cahaya mentari pagi mnerpa mataku.
"Aku dimna,apa yang terjadi !!"kataku pada seorang wanita di depanku.
"akhirnya kamu sudah sadar,kamu pingsan di ruang mayat tanpa sebab,namun Dokter budi,di temukan tewas di dekat mayat yang dulu pernah ia awetkan,maaf adikmu Neny tertusuk benda tajam dan tewas,masih di selidiki,??"
"apa maksud suster"kataku dengan cepat.
"ia,dokter Budi adalah ayahmu,ia dulu mengawetkan mayat dan katanya jangan di kubur,dia pernah bilang itu adalah selingkuhannya,tapi setidaknya tak akan ada kejahatan lagi dokter Budi"kata suster sambil berlalu.
Siang hari,Aku di bawah ke sebuah ruangan,dimana Jesika Ibuku dan Neny di awetkan dalam

sebuah tempat mayat.tubuh Jesika telah mengering,kulitnya bagai kayu.
Aku menutup mulut hampir pingsan,saat mata Neny terbuka dan menatapku."I WANT YOU DIE"
"suster Mayatnya melotot !!"kataku pada suster di belakangku.
"Apakah seperti ini !!!"kata suster dengan mata melotot dan darah keluar dari matanya yang tinggal satu sambil memegang pisau tajam di tangannya.
"I WANT YOU DIE"kata suster itu.

TAMAT
إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم